NUTRISHAKE

Nilai Gizi Kacang Polong
Sumber Protein Nabati
Kacang polong atau ercis adalah salah satu sumber protein nabati yang populer di sekitar kita. Setiap 100 gram kacang polong rebus mengandung 8 gram protein, sehingga merupakan sumber protein nabati yang baik dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan protein kita sehari-hari. Selain itu kacang polong memiliki skor asam amino yang tinggi yaitu 102, di mana skor asam amino yang tinggi menunjukkan bahwa kacang polong mengandung protein dengan asam amino yang lengkap, yang artinya protein dalam kacang polong merupakan protein berkualitas tinggi.
Kaya Serat
Dalam 100 gram kacang polong rebus, terdapat kandungan serat sebesar 8,3 gram atau akan memenuhi kebutuhan serat sebanyak 33%. Sebagian besar serat dalam kacang polong merupakan serat larut yang sangat baik untuk membantu mengontrol kadar gula darah, juga menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Kandungan Vitamin
Tiap 100 gram kacang polong rebus mengandung:
•    Folat, sebanyak 65 mcg (16% kebutuhan harian), yang merupakan bagian dari koenzim penting untuk sintesa sel baru. Folat terutama sangat penting bagi wanita selama kehamilan, untuk mencegah cacat pada janin.
•    Thiamin, sebanyak 0,2 mg (13% kebutuhan harian), yang penting untuk metabolisme energi dan aktivitas sistem saraf dan otot.
•    Vitamin K, sebanyak 5 mcg (6% kebutuhan harian), yang penting sebagai komponen dalam pembekuan darah, juga untuk pembentukan dan perbaikan struktur tulang.
•    Asam pantotenat, sebanyak 0,6 mg (6% kebutuhan harian), yang penting dalam proses pemecahan glukosa, asam lemak dan juga metabolisme energi.
•    Niasin, sebanyak 0,9 mg (4% kebutuhan harian), yang diperlukan tubuh untuk menetralisir zat racun dan berperan dalam sintesa lemak, meningkatkan nafsu makan, membantu sistem pencernaan, serta memperbaiki kulit dan saraf.
•    Riboflavin, sebanyak 0,1 mg (3% kebutuhan harian), untuk memperbaiki kulit, mata, dan membantu produksi energi.

Kandungan Mineral
Tiap 100 gram kacang polong rebus mengandung:
•    Mangan, sebesar 0,4 mg (20% kebutuhan harian), yang penting dalam metabolisme karbohidrat, aktivitas enzim serta kesehatan sendi.
•    Fosfor, sebesar 99 mg (10% kebutuhan harian), yang berperan dalam metabolisme berbagai zat gizi, mulai dari karbohidrat, lemak dan protein dalam sistem transfer energi.
•    Potassium, sebesar 362 mg (10% kebutuhan harian), yang diperlukan dalam berjalannya fungsi saraf, keseimbangan elektrolit, dan daya kerja tubuh.
•    Magnesium , sebesar 36 mg (9% kebutuhan harian), yang diperlukan dalam pembentukan tulang dan gigi yang sehat, fungsi saraf dan otot yang optimal.
•    Tembaga, sebesar 0,2 mg (9% kebutuhan harian), merupakan komponen penting pembentukan sel darah merah dan tulang.
•    Besi, sebesar 1,3 mg (7% kebutuhan harian), merupakan mineral penting bagi berbagai reaksi enzimatik dalam tubuh juga dalam pembentukan komponen utama dari sel darah merah dan sel otot.
•    Zinc, sebesar 1 mg (7% kebutuhan harian), yang juga penting dalam proses pembentukan sel darah merah dan tulang kita.
Protein Susu
Protein dalam susu ini biasa dinyatakan dalam PER (Protein Efficiency Ratio). Nilai rata-rata PER dalam susu itu sebanyak 3,1 lebih tinggi dibanding dengan daging sapi, kedelai dan gandum.
Protein yang terdapat dalam susu terdiri dari kasein dan protein serum atau whey protein. Kasein merupakan 80% dari seluruh protein susu. Kasein sendiri sebetulnya terdiri dari 3 jenis yaitu alpha-kasein (50%), betha-kasein (33%), kappa-kasein (15%). Whey protein terdiri dari dua jenis protein globulin dan albumin (68%). Protein susu memiliki protein yang tinggi mutu dan gizinya yaitu sepadan dengan daging dan hanya diungguli oleh protein telur.
Menurut tindakan medis, kasein adalah pembawa mineral calcium (Ca) dan phosphat (P). Protein ini juga berfungsi menjaga kandungan mineral dalam keadaan terlarut sekaligus menjaga pembentukan Ca-phosphat yang tidak larut. Dia juga memiliki fungsi pertahanan terhadap bakteri dan virus. Orang yang mengkonsumsi susu secara teratur dengan sendiri kekebalan tubuhnya ikut tertentuk.
Begitu juga whey protein yang terdapat dalam kolostrum dan merupakan kelompok protein kompleks. Selain berfungsi untuk meningkatkan imunitas tubuh, jenis protein ini juga mengandunglaktofirin yang berfungsi sebagai pengikat zat besi.
Protein susu juga mengandung lysin dengan jumlah yang relatif sangat tinggi. Karena itu penggunaan susu dalam breakfast cereal sangat cocok dan harmonis, karena dengan kelebihan lysin pada susu akan menutupi kekurangan lysin daam biji-bijian yang digunakan dalam breakfast cereal.
Protein susu mewakili salah satu mutu protein yang nilainya sepadan dengan daging yang hanya diwakili oleh telur. Dibandingkan dengan protein standar yang disarankan FAO (1965) yang berdasarkan protein telur yang berdasarkan aaam amino yang kurang adalah asam amino yang mengandung sulfur yaitu sistin, sistein, dan metionin.
Sebaliknya protein lisin dengan jumlah yang reatif tinggi. Namun demikian dalam susu kental dan susu kering, sebagian asam amino lisin tersebut tidak dapat digunakan karena telah mengalami interaksi dengan susu laktosa dan senyawa lain. Breakfast cereal dengan menggabungkan susu pasteurisasi dengan sereal yang kekurangan lisin adalah kombinasi yang sangat baik.
Penggunaan susu sapi sebagai pengganti ASI sering menimbulkan terjadinya intoleran, contohnya lactose-intolerance maupun protein intolerance. Dari alergi protein tersebut, protein penyebab utama yang dapat menjadi antigen ang kuat dalam laktoglobulin.
Sumber: Winarno F.G., dan Ivone E. F. 2007. Susu dan Produk Fernmentasinya. Bogor. E-Mbrio Press
Rosehip
Rosehip adalah sejenis buah yang terdapat pada tanaman sejenis bunga mawar. Bentuknya bulat dan kecil, biasanya berwarna merah agak orange. Walaupun ada juga beberapa jenis yang berwarna ungu kehitaman. Jangan hanya lihat dari bentuknya saja, karena buah sekecil ini ternyata mengandung Vitamin C yang sangat tinggi. Selain itu, Rosehip mengandung Vitamin A, D, E dan antioksidan yang sangat berguna untuk mengembalikan kelembaban dan memberikan keseimbangan nutrisi penting untuk kulit. Terutama untuk kulit yang sering kena paparan matahari.
Kandungan Nutrisi Telur
Telur ayam merupakan yang paling umum dikonsumsi dan sangat bernutrisi tinggi. Telur ayam banyak mengandung berbagai jenis protein berkualitas tinggi termasuk mengandung semua jenis asam amino esensial bagi kebutuhan manusia. Juga mengandung berbagai vitamin dan mineral, termasuk vitamin A, riboflacin, asam folat, vitamin B6, vitamin B12, choline, besi, kalsium, fosfor dan potasium. Telur ayam juga merupakan makanan termurah sumber protein yang lengkap. Satu butir telur ayam berukuran besar mengandung sekitar 7 gram protein.
Kandungan vitamin A, D dan E terdapat dalam kuning telur. Telur memang dikenal menjadi salah satu dari sedikit makanan yang mengandung vitamin D. Satu kuning telur besar mengandung sekitar 60 kalori dan putih telur mengandung sekitar 15 kalori. Satu kuning telur besar mengandung dua per tiga jumlah kolesterol harian yang dianjurkan yaitu 300 mg. Lemak dalam telur juga terdapat dalam bagian kuning telur. Satu kuning telur juga mengandung separuh jumlah choline harian yang dianjurkan. Choline merupakan nutrisi yang penting untuk perkembangan otak dan juga sangat penting untuk wanita hamil dan menyusui untuk memastikan perkembangan otak janin yang sehat.
Kandungan nutrisi telur ayam memang berbeda-beda tergantung dari makanan dan kondisi lingkungan induk ayamnya. Penelitian dari Mother Earth News menunjukkan bahwa telur dari ayam yang diternakkan bebas di padang rumput mengandung asam lemak Omega-3 empat kali lebih banyak, vitamin E dua kali lebih banyak, beta-karoten dua sampai enam kali lebih banyak dan kolesterol hanya separuh daripada kandungan telur dari ayam yang hanya diternakkan di kandang dengan penghangat buatan.
KANDUNGAN BUAH APEL
Mari kita uraikan satu per satu Kandungan buah apel :
1. Kaya Vitamin
Buah apel kaya akan kandungan vitamin. Beberapa vitamin yang terdapat dalam buah apel misalnya vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5, vitamin B6, vitamin B9, vitamin C.
2. Kaya Mineral
Buah apel mengandung banyak mineral. Mineral dalam buah apel antara lain kalsium, magnesium, potasium, zat besi, dan zinc.
Apel kaya akan vitamin C, mengandung kalium dalam jumlah sedang, serta natrium dan kalori dalam ukuran rendah. Sebuah apel segar berikut kulitnya yang berdiameter 7 sentimeter dan berat 138 gram, menyediakan kalium sebanyak 159 miligram (mg), 8 mg vitamin C, 1 mg natrium, dan 81 Kal kalori/energi. Selain itu, apel juga mengandung zat nirgizi atau zat fitokimia yang sarat manfaat bagi kesehatan.
3. Kaya Serat
Apel kaya akan serat, sehingga baik untuk orang yang sedang dalam program diet. Hal ini disebabkan karena serat yang tinggi sehingga mencegah lapar datang lebih cepat dan serat juga berguna mengikat lemak dan kolesterol jahat dalam tubuh untuk selanjutnya dibuang.
Pektin (serat larut) dalam apel tidak hanya bermanfaat menurunkan kolesterol, namun dapat mengikat logam berat, seperti timbal dan merkuri, dan mengeluarkannya dari tubuh. Kedua jenis serat dalam apel (larut dan tak larut) dapat berfungsi sebagai pelindung munculnya kanker. Mekanismenya melalui pencegahan konstipasi (sulit buang air besar) sehingga substansi toxic dapat segera dikeluarkan melalui feses. Pektin juga bermanfaat mengatasi diare karena kemampuannya membentuk feses tetap lunak, bulky, dan tidak cair.
4. Asam Tartar
Di dalam sebuah apel juga terdapat asam tartar. Asam tartar yang dapat menyehatkan saluran pencernaan, karena zat ini mampu membunuh bakteri yang ada dalam saluran pencernaan.
5. Fitokimia
Buah apel juga mengandung fitokimia. Fitokimia merupakan antioksidan untuk melawan radikal bebas yang berasal dari polusi atau lingkungan sekitar. Zat ini juga berfungsi untuk menekan jumlah kolesterol jahat (LDL) yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.
Zat fitokimia tersebut terbukti dapat melindungi paru-paru dari ancaman polusi udara dan asap rokok. Adalah Dr. Barbara Butland dari “The Medical School of St. George’s Hospital”, London, Inggris, yang meneliti hubungan apel dan paru-paru. Ia bersama timnya meneliti fungsi paru-paru lebih dari 2.500 pria berusia 45-59 tahun yang berasal dari daerah Wales.
Mereka mengukur banyaknya udara yang mampu diembuskan oleh para pria itu dalam satu detik. Mereka juga diminta mengisi formulir daftar pertanyaan seputar riwayat kesehatan, gaya hidup, dan kebiasaan makan.
Lima tahun kemudian, semua responden itu kembali diminta menjalani prosedur penelitian yang sama. Hasilnya, responden yang biasa mengonsumsi minimal lima buah apel per minggu ternyata mempunyai fungsi paru-paru yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kebiasaan itu.
6. Flavoid
Salah satu kandungan buah apel yang baik untuk menjegah penyakit adalah flavoid. Flavoid merupakan zat yang berfungsi menurunkan risiko kanker.
7. Asam D-glucaric
Apakah Asam D-glucaric itu? Asam D-glucaric merupakan zat yang dapat menurunkan kadar kolesterol. Asam D-glucaric juga terdapat di dalam buah apel.
8. Quercetin
Quercetin merupakan zat yang dibutuhkan untuk meningkatkan kadar antioksidan sehingga tubuh terasa lebih sehat dan mencegah berbagai penyakit. Buah apel mengandung zat quercetin.
Kulit apel mengandung flavonoid yang disebut quercitin. Quercitin ini mempunyai aktivitas antioksidan yang tinggi. Fungsinya adalah mencegah serangan radikal bebas sehingga dapat melindungi tubuh dari kemungkinan serangan kanker. Selain itu, antioksidan dapat mencegah oksidasi LDL sehingga proses aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah) dapat dihindari.
Efek proteksi apel untuk melawan radikal bebas mencapai puncaknya tiga jam setelah dikonsumsi dan mulai menurun setelah 24 jam.
Makan lima buah apel per minggu dapat meningkatkan kapasitas paru-paru sebanyak 138 mililiter. Para peneliti berpendapat bahwa yang bertanggung jawab terhadap efek menyehatkan itu adalah antioksidan yang dikandung apel.
Antioksidan adalah zat pencegah radikal bebas yang menimbulkan kerusakan pada sel-sel tubuh. Vitamin C dalam apel memang merupakan zat gizi antioksidan. Namun, bukan hanya vitamin C yang memberikan efek perlindungan terhadap penurunan fungsi paru-paru selama periode penelitian itu. Quercetin (quercetin), zat fitokimia antioksidan yang dijumpai pada apel dalam kadar tinggi, justru dianggap lebih berperan penting.
Quercetin adalah salah satu zat aktif kelas flavonoid yang secara biologis amat kuat. Bila vitamin C mempunyai aktivitas antioksidan 1, maka Quercetin memiliki aktivitas antioksidan 4,7. Flavonoid merupakan sekelompok besar antioksidan bernama polifenol yang terdiri atas antosianidin, biflabon, katekin, flabanon, flavon, dan flavonol, sedangkan Quercetin termasuk dalam keluarga flavonol.
9. Baron
Di dalam buah apel terdapat baron. Apakah baron itu? Baron berfungsi mempertahankan jumlah estrogen dalam tubuh seorang wanita.
10. Flavonoid
Flavonoid dapat melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas atau molekul tidak stabil yang timbul karena proses kimia normal tubuh dan pengaruh lingkungan lain, seperti polusi udara dan asap rokok. Quercetin dapat membantu melindungi kerusakan sel paru-paru yang disebabkan oleh polusi udara dan asap rokok tersebut.
Apel mengandung serat, flavonoids, dan fruktosa (gula). Dalam 100 g apel terdapat 2,1 g serat. Kontribusi satu buah apel lebih dari 10 persen total kebutuhan serat sehari. Apabila kulitnya dikupas, kandungan serat apel masih tetap tinggi yakni 1,9 g. Serat apel mampu menurunkan kadar kolesterol darah, mengurangi pengerasan arteri, dan risiko penyakit jantung koroner. Serat tak larut dalam apel berfungsi untuk mengikat kolesterol LDL dalam saluran cerna dan kemudian menyingkirkannya dari tubuh. Sementara itu serat larutnya (pektin) akan mengurangi produksi kolesterol LDL di hati.
Flavonoid adalah sejenis pigmen dalam apel yang berfungsi mempertahankan warna apel. Namun, flavonoid juga mempunyai manfaat mencegah penyakit jantung. Flavonoid tidak hanya terdapat dalam apel, tetapi juga ditemukan dalam teh dan bawang. Dalam suatu studi diketahui bahwa mereka yang makan apel dan pangan-panganan yang tinggi flavonoid, akan berkurang 20 persen risikonya untuk terserang penyakit jantung.
KHASIAT / MANFAAT BUAH APEL
Apel dikenal karena kemampuan mereka untuk mengurangi resiko beberapa penyakit. Untuk memperoleh manfaat apel yang optimal bagi kesehatan, bentuk sediaannya perlu diperhatikan. Apel segar umumnya lebih baik daripada yang olahan.
Riset menunjukkan bahwa kandungan dari banyak senyawa antikanker dijumpai lebih tinggi pada apel segar dibandingkan dengan yang sudah diolah.
Pada tiap 100 gram apel utuh segar dan jus apel segar terdapat asam elagat, asam klorogenat, dan asam kafeat sebanyak 100 – 130 mg. Namun, konsentrasi ketiga senyawa itu nol atau mendekati nol pada produk apel yang sudah diolah.
Untuk mendapatkan mutu apel terbaik, beberapa kiat berikut dapat dilakukan. Pilihlah apel yang keras dan bebas dari kerut-kerut, bintik-bintik, lembek, dan memar. Simpanlah apel dalam lemari pendingin. Apel yang disimpan pada suhu kamar akan cepat busuk menyerupai tepung. Dengan menyimpan dalam lemari pendingin, apel akan tetap segar selama dua minggu atau lebih, tergantung varietasnya.
Khasiat / Manfaat Buah Apel di antaranya adalah :
1. Menurunkan Berat Badan, Membuat Cepat Kenyang dan Mengontrol Penyakit Kencing Manis
Apel bagus sekali digunakan sebagai buah favorit untuk diet menurunkan berat badan. Apel mempunyai kadar lemak yang rendah tetapi serat yang ada dalam buah apel sangat tinggi, serat ini akan membantu Anda merasa cepat kenyang. Terdapat banyak manfaat buah apel untuk kesehatan.
Ketika kita lapar sebenarnya yang terjadi adalah munculnya rangsangan dari lambung. Otak diperintahkah untuk segera mencari makanan dan mengisi perut oleh lambung yang kosong tadi. Jika lambung telah terisi maka secara alami kita akan merasakan rasa kenyang dan akan segera menghentikan asupan makanan.
Pektin dapat membentuk gel dalam usus sehingga waktu yang dibutuhkan sisa makanan untuk bergerak dari mulut ke anus menjadi lebih lama dan seseorang menjadi lebih lama merasa kenyang. Selain itu, ia juga mampu memperlambat masuknya glukosa dari pencernaan karbohidrat ke aliran darah sehingga dapat mengontrol penyakit kencing manis.
Apel dikemas dengan kandungan serat lima gram yang mampu memenuhi 20 persen dari nilai asupan gizi harian kita . Tekstur buahnya yang renyah bisa memaksa Bunda untuk berusaha mengunyah. Kegiatan ini bermanfaat sebagai pengganti senam wajah. Selain itu, pemanis alami dalam apel mampu memasuki aliran darah secara bertahap, membantu menjaga kadar gula darah dan tingkat insulin stabil sehingga Anda merasa kenyang lebih lama.
2. Menurunkan Kandungan Kolesterol
Membiasakan makan sebuah apel (ukuran besar) tiap hari dapat menurunkan 8-11 persen kadar kolesterol dan penurunan kolesterol bisa mencapai 16 persen apabila kita mengonsumsi dua buah apel sehari. Suatu studi yang dipublikasikan dalam Archives of Internal Medicine (2003) mengungkapkan konsumsi serat (seperti apel) dapat membantu mencegah penyakit jantung. Dalam studi ini, hampir 10.000 orang dijadikan sampel dan diikuti selama 19 tahun. Dalam rentang waktu tersebut ditemukan 1.843 orang menderita penyakit jantung koroner (coronary heart disease=CHD) dan 3.762 orang menderita penyakit kardiovaskuler (cardiovascular disease=CVD).
Mereka yang mengonsumsi serat 21 g/hari risikonya 12 persen lebih kecil untuk menderita CHD dan 11persen lebih rendah untuk menderita CVD, dibandingkan yang makan serat 5 g/hari.
Berkat dua komponen kunci, pektin (sejenis serat) dan polifenol (antioksidan kuat), apel dapat mengambil mereduksi kadar kolesterol darah dan mencegah oksidasi LDL (“buruk”) kolesterol, proses kimia yang mengubah menjadi plak penyumbatan arteri.
Trik untuk memaksimalkan manfaatnya, jangan membuang kulitnya, kulit apel memiliki dua sampai enam kali senyawa antioksidan seperti daging.
3. Mencegah Pikun di Usia Senja dan Alzheimer
Mungkin karena mereka meningkatkan produksi asetilkolin, zat kimia yang mentransmisikan pesan antara sel-sel saraf, sehingga kandungan apel mampu menjaga ketajaman otak seiring pertambahan usia, meningkatkan memori, dan berpotensi mengurangi kemungkinan mendapatkan penyakit Alzheimer.
Sebuah penelitian pada tikus di Cornell University menemukan bahwa quercetin dalam apel dapat melindungi sel-sel otak dari jenis kerusakan radikal bebas yang dapat menyebabkan penyakit Alzheimer.
4. Melindungi Paru dan Mencegah Asma
Berdasarkan penelitian yang dikembangkan dari Britania Raya menyatakan, wanita yang mengonsumsi buah apel secara rutin saat mengandung bisa memberikan keuntungan kesehatan pada bayi yang akan dilahirkannya.
Selain itu, konsumsi apel bisa mencegah anak mengembangkan penyakit asma ketika usianya mencapai lima tahun. Buah ini juga dapat melindungi paru-paru orang dewasa, menurunkan resiko asma, kanker paru-paru, dan penyakit lainnya.
5. Melawan Kanker
Beberapa laporan penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa senyawa dalam buah berair dan berdaging renyah ini mampu membunuh pertumbuhan sel kanker. Namun, khasiatnya akan bekerja baik jika buah ini dikonsumsi secara utuh.
Orang yang mengunyah lebih dari satu hari lebih, berisiko rendah menderita kanker, mulai dari kanker mulut, esofagus, usus besar, payudara, ovarium, prostat, dan lain-lain. Peneliti memperkirakan, mereka yang mengonsumsi apel secara rutin bisa mencegah penyakit mematikan ini 42 persen.
6. Mencegah Diabetes
Beberapa jenis diabetes ternyata bisa disembuhkan, dengan cara makan apel setiap hari, selama kurang lebih 3-4 bulan. Kandungan yang ada di dalam apel berfungsi untuk mengembalikan fungsi pankreas untuk memproduksi insulin. Pada kasus diabetes, kinerja pankreas terganggu dan tidak bisa memproduksi insulin dengan baik (bukan tidak memproduksi sama sekali). Bagi yang malas atau tidak suka makan apel, bisa diganti dengan meminum cuka apel (apple cidder) secara teratur. Cuka apel ini biasanya tersedia di swalayan dan apotik-apotik. Makan apel dengan cara mengunyah lebih disarankan karena dalam proses mengunyah terjadi stimulasi beberapa kelenjar di area mulut.
Bagi yang masih sehat, untuk menghindari diabetes, perbaiki pola makan, terutama jangan makan makanan atau minuman/sirup yang mengandung pemanis buatan, karena justru pemanis buatan inilah yang memicu kerusakan pada pankreas, sedangkan mengkonsumsi pemanis yang alami (gula tebu, dll) memiliki tingkat resiko yang lebih kecil.
7. Mengurangi Resiko Stroke
Kalium merupakan mineral yang berfungsi untuk meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kontraksi otot, mengatur pengiriman zat gizi ke sel-sel, mengendalikan keseimbangan cairan dalam jaringan dan sel tubuh, serta membantu mengatur tekanan darah. Menurut penelitian, satu porsi buah apel mampu menurunkan resiko terkena stroke hingga 40%.
8. Mengurangi Resiko Serangan Jantung
Pektin juga dapat mengikat berbagai zat, termasuk kolesterol, dan mengurangi penyerapan dari saluran usus. Bentuk serat ini dapat menurunkan tingkat kolesterol darah. Menurut penelitian, kadar pektin pada apel dapat menurunkan kandungan kolesterol LDL hingga 10% serta menurunkan kandungan kolesterol HDL hingga 20%, dimana keduanya merupakan penyebab serangan jantung.
Saat ini penyakit jantung koroner menjadi penyakit pembunuh utama di banyak negara termasuk di Indonesia. Menurut WHO (1999), 25 persen kematian di Indonesia diakibatkan oleh penyakit jantung dan stroke. Penyakit jantung bukan lagi monopoli masyarakat kelas ekonomi atas. Mereka yang hidup dengan ekonomi pas-pasan juga harus mewaspadai penyakit jantung.
Faktor risiko penyakit jantung sangatlah kompleks. Kebiasaan mengonsumsi pangan tinggi kolesterol harus dicermati setiap orang. Sebagaimana diketahui bahwa pangan sumber kolesterol ini ada yang harganya murah dan enak, seperti jeroan, sehingga disukai masyarakat kelas bawah. Berbagai makanan tradisional dengan bahan baku jeroan hendaknya dibatasi konsumsinya. Makanan tersebut, antara lain soto, gulai, dan coto Makassar.
Kadar kolesterol dalam plasma dapat berkorelasi positif dengan terbentuknya aterosklerosis. Untuk menurunkan risiko aterosklerosis, kita disarankan memiliki kadar kolesterol total240 mg/dl dan kolesterol LDL >160 mg/dl.
Aterosklerosis didefinisikan sebagai kelainan degeneratif pada pembuluh darah yang dicirikan adanya penebalan jaringan dinding pembuluh yang diisi oleh lipid, karbohidrat kompleks, berbagai produk darah dan jaringan fibrosa. Aterosklerosis menyebabkan pembuluh darah menjadi sempit dan kurang elastis sehingga fungsinya sebagai tempat aliran darah terganggu. Akibatnya, sel-sel yang ada di sekitar pembuluh darah tersebut rusak dan mengalami gangguan fungsi karena kekurangan unsur-unsur gizi. Hal ini dapat terjadi pada organ jantung maupun otak sehingga menimbulkan serangan jantung ataupun stroke.
Pencegahan Kanker Paru – Menurut penelitian yang dilakukan terhadap 10.000 orang, mereka yang makan apel yang paling memiliki risiko 50 persen lebih rendah terkena kanker paru-paru. Para peneliti percaya hal ini disebabkan tingkat tinggi dari flavonoid quercetin dan naringin dalam apel.
Pencegahan Kanker Payudara – Sebuah studi Cornell University menemukan bahwa tikus yang makan satu apel per hari mengurangi risiko kanker payudara sebesar 17 persen. Tikus makan tiga apel per hari mengurangi resiko mereka dengan 39 persen dan keenam makan apel per hari mengurangi resiko mereka dengan 44 persen.
Pencegahan Kanker Colon – Satu studi menemukan bahwa tikus yang diberi ekstrak dari kulit apel memiliki resiko 43 persen lebih rendah dari kanker usus besar. Penelitian lain menunjukkan bahwa pektin dalam apel akan mengurangi risiko kanker usus besar dan membantu mempertahankan saluran pencernaan yang sehat.
Pencegahan Kanker Hati – Penelitian menemukan bahwa tikus yang diberi ekstrak dari kulit apel memiliki resiko 57 persen lebih rendah dari kanker hati.
9. Melindungi Dari Sindrom Metabolik
Orang yang sering makan apel berisiko lebih kecil menderita sindrom metabolik, yakni gejala yang dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes.
Para peneliti yang menganalisis data Studi Kesehatan dan Gizi Nasional (NHANES), menemukan bahwa orang yang sering makan apel dalam bentuk apa pun selama hari 27 persen lebih mungkin untuk memiliki gejala sindrom metabolik jika dibandingkan dengan mereka yang tidak.
Pemakan apel juga memiliki tingkat C-reactive protein yang lebih rendah, yakni sebuah penanda peradangan dalam darah yang menunjukkan peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes.
10. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Makan sebuah apel sebelum berolahraga dapat meningkatkan daya tahan latihan Anda. Apel mengandung antioksidan yang disebut quercetin yang membantu meningkatkan daya tahan dengan membuat lebih banyak oksigen tersedia untuk paru-paru.
11. Membersihkan Gigi
Rasa renyah apel dapat membantu melepaskan bahan-bahan yang lengket di gigi, sekaligus memicu pengeluaran air liur, sehingga mampu membersihkan gigi.
Apel mengandung antioksidan yang tinggi, Anti oksidan ini juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat, rendahnya kolesterol jahat ini akan melindungin Anda dari penyakit jantung.
12. Perlindungan Tulang
Peneliti Perancis menemukan bahwa phloridzin disebut flavanoid yang ditemukan hanya dalam apel dapat melindungi wanita pasca-menopause dari osteoporosis dan juga dapat meningkatkan kepadatan tulang. Boron, bahan lain dalam apel, juga memperkuat tulang.
13. Asma
Salah satu studi baru-baru ini menunjukkan bahwa anak-anak pengidap penyakit asma yang minum jus apel setiap hari dapat mengurangi penyakit asma yang dideritanya daripada anak-anak yang minum jus apel hanya sekali per bulan. Studi lain menunjukkan bahwa anak-anak yang lahir dari ibu yang makan banyak apel selama kehamilan memiliki tingkat asma lebih rendah dibandingkan anak yang ibunya sedikit makan apel.
14. Penetral Racun
Banyak mengandung asam organik yang berfungsi sebagai penetral racun, anti kanker, membantu metabolisme tubuh dan mengurangi peningkatan kadar gula saat proses pemecahan karbohidrat.
15. Manfaat Multikompleks Lainnya
Selain itu, masih banyak manfaat apel yang dibuat jus, antara lain sebagai berikut :
•    Meredakan diare
•    Melancarkan pencernaan
•    Sari buah apel dapat menangkis serangan infeksi virus
•    Mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi
•    Memperkuat ginjal
•    Melawan radang sendi

Asam Amino
Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga harus didapat dari konsumsi makanan. Asam amino non-esensial adalah asam amino yang bisa diprosuksi sendiri oleh tubuh, sehingga memiliki prioritas konsumsi yang lebih rendah dibandingkan dengan asam amino esensial. Asam amino esensial bersyarat adalah kelompok asam amino non-esensial, namun pada saat tertentu, seperti setelah latihan beban yang keras, produksi dalam tubuh tidak secepat dan tidak sebanyak yang diperlukan sehingga harus didapat dari makanan maupun suplemen protein.


0 comments:

Post a Comment

 

Andini Dewi Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger